Kesuburan merupakan ukuran bagi seorang pria
dan wanita untuk bisa memiliki anak. Sebagai alat ukur, tingkat kesuburan
merupakan jumlah anak yang lahir per pasangan, orang, maupun populasi. Lawan
dari kesuburan adalah kemandulan.
Usia
kesuburan wanita berkisar antara 13-50 tahun. Pria sudah subur semenjak
pubertas dan tidak akan pernah berhenti sampai masa tua. Kesuburan manusia
bergantung pada faktor gizi, perilaku seksual, budaya, naluri, endokrinologi,
waktu, ekonomi, gaya hidup, dan emosi.
Masalah
kesuburan merupakan suatu hal yang sangat mengganggu bahkan bisa mengancam
keutuhan suatu rumah tangga. Masalah kesuburan terjadi akibat terganggunya
sistem reproduksi pada wanita dan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas
sperma pada pria.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa masalah kesuburan terjadi pada 40% akibat perempuan, 40% akibat laki-laki dan 30% akibat keduanya.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa masalah kesuburan terjadi pada 40% akibat perempuan, 40% akibat laki-laki dan 30% akibat keduanya.
Masalah
Kesuburan atau infertilitas dapat ditetapkan jika pada pasangan suami isteri
dalam jangka waktu 2 tahun belum juga dikaruniai kehamilan sedangkan mereka
tidak menggunakan alat kontrasepsi. Jika hal ini terjadi, jelas terjadi masalah
kesuburan yang cukup serius yang harus segera dikonsultasikan ke dokter untuk
mengetahui siapa yang memiliki masalah kesuburan dan dilakukan treatment atau
terapi untuk penyembuhan. Berikut beberapa penyebab masalah-masalah kesuburan
yang terjadi baik pada laki-laki ataupun perempuan.
Penyebab
Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Laki-laki :
Kelainan Genetik : Meskipun amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom intim, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.
Kelainan Genetik : Meskipun amat jarang, ketidaksuburan pria dapat disebabkan oleh kelainan genetik seperti cystic fibrosis. Gangguan genetik meliputi kelainan pada kromosom intim, yang terjadi pada sindrom Klinefelter.
Gangguan
Hormonal : Gangguan hormonal yang terjadi dapat menghalangi produksi sperma.
Untuk merangsang testis menghasilkan sperma, dibutuhkan hormon yang dihasillkan
oleh kelenjar ptituari. Bila hormon tersebut tidak ada, atau jumlahnya menurun
dalam jumlah yang signifikan maka sudah barang tentu kinerja testis tidak akan
sempurna.
Varikokel :
Adalah terjadinya pelebaran Pembuluh Darah Vena di sekitar Buah Zakar. Hal ini
biasanya terindikasikan dengan adanya benjolan pada bagian atas buah zakar dan
biasanya terjadi pada sebelah kiri.
Sumbatan
Saluran Sperma : Biasanya disebabkan bawaan lahir karena tidak terbentuknya
sebagian saluran sperma. Selain itu infeksi juga dapat menyebabkan terjadinya
sumbatan saluran sperma. Infeksi pada saluran reproduksi dapat disebabkan oleh
bakteri melalui penyakit menular intimual. Jika memang disebabkan karena infeksi
bakteri mungkin akan terjadi sumbatan akibat perlekatan dari saluran reproduksi
pria.
Impotensi :
Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran darah yang cukup. Karena itu penyakit
pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa menyebabkan impotensi. Impotensi juga
bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau akibat pembedahan pembuluh darah
yang menyebabkan terganggunya aliran darah arteri ke penis. Kerusakan saraf
yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa menyebabkan impotensi.
Kebiasaan
Merokok : Merokok dapat menambah risiko kemandulan dan disfungsi ereksi pada
pria. Nikotin membuat darah mengental sehingga tidak bisa beredar dengan
lancar, termasuk di pembuluh darah alat kelamin. Akibatnya, muncul gangguan
intimual seperti ejakulasi dini, ereksi tidak sempurna, bahkan impotensi.
Kebiasaan
Minum Beralkohol : Alkohol dalam jumlah besar dapat menurunkan kadar hormon
testoteron sehingga mengganggu produksi sperma.
Pengaruh
Radiasi : Radiasi akan memberikan efek negatif terhadap konsentrasi dan
kualitas sperma. Selain itu sperma yang terkena pengaruh radiasi akan memiliki
gerakan berenang yang kurang baik yang akan mengurangi kesempatan untuk
pembuahan.
Pengaruh
Obat : Beberapa jenis obat bisa mempengaruhi tingkat kesuburan. Obat-obatan
seperti antibiotika, pereda rasa sakit, obat penenang, dan obat hormonal dapat
menurunkan tingkat kesuburan pria.
Penyebab
Terjadinya Masalah-Masalah Kesuburan pada Perempuan :
Sumbatan
pada saluran telur : Sumbatan saluran telur disebabkan antara lain adanya
perlengketan pada sekitar saluran telur, hal ini sebagai akibat dari pernah
terkena IMS dan radang panggul sehingga menghambat pertemuan sel telur dengan
sperma.
Endometriosis
: Yaitu sel selaput lendir rahim yang tumbuh pada tempat yang tidak semestinya,
yaitu di indung telur. Hal ini dapat menimbulkan perlengketan pada sekitar
saluran telur atau pada organ reproduksi lainnya.
Kelainan
lendir leher rahim, terlalu pekat, yang dapat menghambat laju gerakan sperma
atau terlalu asam, yang dapat mematikan sperma.
Berat Badan
Tidak Seimbang : Berat badan yang tidak seimbang dapat mengganggu kesuburan
perempuan, karena tubuh memerlukan 17% dari lemak tubuh di awal masa siklus
haid, dan 22% di sepanjang siklus haid. Lemak tubuh mengandung enzim aromatase
yang dibutuhkan untuk memproduksi hormon estrogen. Jadi, jika persediaan lemak
dalam tubuh tidak memadai, akan memberikan andil besar terhadap ketidaksuburan.
Faktor Usia
: Pada wanita, begitu masuk usia 35 tahun, kesuburan akan menurun dan semakin
menurun drastis di usia 37 tahun sampai akhirnya masuk ke masa menopause di
atas 40-45 tahunan. Cadangan sel telur akan terus berkurang setiap kali wanita
mengalami menstruasi dan lama-kelamaan akan habis saat menopouse. Sebaliknya,
usia tidak membatasi tingkat kesuburan pria dimana “pabrik sperma” akan terus
memproduksi sel-sel sperma selama anatominya normal.
Gaya Hidup Yang Penuh Stres : Gaya hidup ternyata memegang peranan besar dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni sebesar 15-20%. Gaya hidup yang serba cepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi, dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri.
Gaya Hidup Yang Penuh Stres : Gaya hidup ternyata memegang peranan besar dalam menyumbang angka kejadian infertilitas, yakni sebesar 15-20%. Gaya hidup yang serba cepat dan kompetitif dewasa ini rentan membuat seseorang terkena stres. Padahal kondisi jiwa yang penuh gejolak bisa menyebabkan gangguan ovulasi, gangguan spermatogenesis, spasme tuba fallopi, dan menurunnya frekuensi hubungan suami istri.
Kelainan
Mulut Rahim : Normalnya, mulut rahim mengarah ke depan (antefleksi), sehingga
berhadapan langsung dengan dinding belakang alat kelamin. Kondisi inilah yang
memungkinkan spermatozoa sampai ke dalam saluran mulut rahim yang menghubungkan
antara alat kelamin dan rongga rahim. Penyimpangan dari posisi normalnya,
seperti retrofleksi (posisi rahim menghadap ke belakang), bisa menghambat
terjadinya kehamilan.
Kelainan
Rahim : Adanya kelainan rongga rahim karena perlengketan, mioma atau polip;
peradangan endometrium dan gangguan kontraksi rahim, dapat mengganggu
transportasi spermatozoa. Kalaupun sampai terjadi kehamilan biasanya kehamilan
tersebut akan berakhir sebelum waktunya.
PENGOBATAN
KESUBURAN / FERTILITAS DENGAN OBAT HERBAL :
MENGKONSUMSI
OBAT HERBAL :
OBAT HERBAL DEEP SEA 2 softgel perhari
OBAT HERBAL MEGA FORMULA 2 x 2 kaplet perhari
OBAT HERBAL MACA 2 x 2 kaplet perhari