Penyakit Paru-paru masih terjadi dalam banyak kasus di indonesia. Paru – paru adalah salah satu organ vital bagi kehidupan manusia. Bila organ ini tidak berfungsi, manusia atau mamalia yang bernapas dengan paru – paru tidak akan hidup. Berikut ini 7 penyakit paru-paru yang paling sering terjadi di Indonesia.
1. ASMA
( atau Asma Bronkial )
Serangan
asma terjadi terutama bila ada faktor pencetus. Faktor pencetus serangan asma
dari luar dapat berupa perubahan cuaca (dingin, hujan, gerah), debu, polusi
udara, zat-zat kimia mulai dari obat anti nyamuk, sampai wangi-wangian atau
berbagai jenis makanan. Dari dalam tubuh dapat berupa infeksi virus, sinusitis
atau stres (banyak pikiran, emosi dll). Semua faktor pencetus tersebut bersifat
individual dimana faktor pencetus satu orang berbeda dengan faktor pencetus
orang lain.
Pengobatan
untuk penyakit paru-paru ini, sekali lagi yang utama sebenarnya adalah
MENGHINDARI FAKTOR PENCETUS. Obat untuk asma terdiri dari OBAT PELEGA dan
OBAT PENCEGAH. Pada asma yang ringan dengan serangan yang sangat jarang, kadang
hanya sekali atau 2 kali dalam setahun, obat yang digunakan cukup obat pelega
saja. Untuk jenis asma sedang atau berat dengan serangan yang lebih sering
terjadi maka obat pelega harus disertai obat pencegah.
2. TUBERKULOSIS
(TB)
Penyakit
tuberkulosis atau TB paling sering menyerang organ paru – paru, tetapi sebagian
kecil dapat menyerang organ-organ lain, misalnya otak, tulang, kelenjar getah
bening, kulit, usus, mata, telinga dll. Lokasi dari organ yang terkena TB
menunjukkan gejala khusus, misalnya TB usus akan menimbulkan gejala diare yang
tidak sembuh-sembuh. TB kelenjar bening biasanya tidak menimbulkan keluhan,
kecuali kelenjar getah bening di leher yang makin lama makin membesar. TB
tulang, tergantung letak tulang yang terkena, yang tersering adalah
tulang belakang dengan tanda klinik berupa tulang punggung yang menonjol dan
bengkok. TB telinga akan mengeluarkan cairan dari telinga-tengah biasanya
jernih dan tidak berbau. TB selaput otak akan memberi gejala yang lebih berat,
seperti kejang-kejang dan kaku kuduk. Temasuk TB ekstra paru tetapi masih
dirongga paru – paru yaitu Pleuritis TB, suatu penyakit TB dengan
manifestasi menumpuknya cairan dirongga paru – paru, tepatnya diantara lapisan
luar dan lapisan dalam paru. Gejala yang timbul berupa demam sakit dada dan
demam tinggi, bila jumlah cairan yang menumpuk sangat banyak akan menimbulkan
sesak napas. TB ekstra paru tersebut dapat berupa penyakit paru-paru yang
berdiri sendiri atau kadang bersamaan dengan penyakit TB Paru. Pengobatan TB
yang optimal adalah 6 (enam) bulan.
3. PNEUMONIA
Pneumonia
adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh kuman atau bakteri selain kuman
tuberkulosis. Pneumonia merupakan penyakit yang tidak menular. Dikenal 2 jenis
pneumonia, yaitu pneumonia yang dijumpai di masyarakat dan pneumonia yang
terjadi di rumah sakit (pneumonia-nosokomial). Untuk yang pertama, kuman yang
sering menyebabkan adalah Streptokokus dan Stafilokokus. Sedang untuk yang
kedua, kuman Pseudomonas adalah yang sering ditemukan. Pengobatan yang utama
adalah pemberian antibiotika. Tahap awal sebelum ada hasil biakan kuman dari
dahak, pemberian antibiotika diberikan secara empirik. Hal ini tergantung dari
pengalaman dokter untuk memilih antibiotika. Dalam keadaan berat sebaiknya
penderita dirawat di rumah sakit. Komplikasi : Sepsis (kuman menyebar keseluruh
tubuh melalui aliran darah), emfisema dan abses paru.
4. BRONKITIS
Bronkitis
adalah radang saluran napas. Dikenal 2 jenis bronkitis, yaitu akut dan kronik.
Bronkitis akut dapat disebabkan oleh infeksi maupun bahan-bahan yang
merangsang, termasuk bahan kimia. Infeksi bisa oleh virus atau bakteri.
Bronkitis kronik sifatnya irreversible (menetap/tidak bisa sembuh) dan
progresif, artinya penyakit makin lama makin berat. Penyebab bronkitis kronik
adalah bahan iritan, radikal bebas serta gas-gas yang beracun yang mengiritasi
selama beberapa puluh tahun secara terus-menerus. Gas-gas berbahaya tersebut
terdapat didalam asap rokok, yang akan memperparah penyakit paru-paru ini.
5. KANKER
PARU
Kanker
adalah pertumbuhan jaringan yang ‘ganas’ dengan ciri pertumbuhan tidak
terkendali, cepat dan menyebar jauh. Penyebaran kanker paru yang sering terjadi
yaitu ke hati, otak dan kelenjar ginjal. Penyebab kanker secara umum memang
belum jelas tetapi khusus untuk kanker paru, kebiasaan merokok ternyata
mempunyai hubungan yang jelas, karena dari 100 orang yang menderita kanker
paru, 90 orang diantaranya ternyata mempunyai riwayat kebiasaan merokok
sebelumnya. Hubungan yang erat ini juga terbukti dengan dosis-akibat. Bila
seseorang merokok lebih lama, lebih banyak jumlah batang, lebih dalam cara
menghisapnya maka kemungkinan terkena penyakit paru-paru lebih tinggi.
Pengobatan penyakit paru-paru ini tergantung jenis kanker dan
stage/stadium/derajat.Untuk mengetahui jenis biasanya dilakukan BIOPSI. Dengan
biopsi kita bisa membedakan tumor itu JINAK atau GANAS (KANKER) yang
memperparah penyakit paru-paru tersebut.
6. EMFISEMA
Emfisema
yaitu keadaan paru yang lembek dan sudah kehilangan elastisitasnya. Penyakit
paru-paru ini disebabkan oleh asap rokok, karena dalam asap rokok terkandung
zat yang merusak jaringan elastin dalam paru. Bila paparan ini berlangsung
setiap hari selama berpuluh-puluh tahun maka kerusakan yang sedikit, lama
kelamaan menyebabkan kerusakan yang masif dan permanen. Karena jaringan elastin
ini rusak maka gelembung udara (alveoli) menjadi lembek, dan beberapa mengalami
kerusakan. Akibatnya udara kotor (CO2) tidak bisa dipompa keluar dengan kata
lain terperangkap di dalam paru, sehingga menumpuk di dalam paru (sebagian
diserap lagi kedalam darah). Hal ini berakibat menghambat masuknya udara bersih
atu O2 masuk kedalam paru. Penyakit Emfisema bersama dengan Bronkitis Kronik
digolongkan menjadi Penyakit Paru-paru Obtruktif Kronik (PPOK).
7. PLEURITIS
(Penyakit Paru-paru Basah ? )
Pleuritis,
bila diterjemahkan secara harfiah adalah ‘radang pleura’. Pleura adalah lapisan
tipis pembungkus paru. Dikenal 2 macam pleuritis, yaitu yang kering dan basah.
Di Indonesia paling sering dijumpai radang selaput paru yang basah. Efusi
pleura adalah penumpukan cairan di rongga pleura. Kelainan bisa disebabkan
penyakit paru-paru maupun dari luar paru. Volume cairan juga bervariasi,
mulai sedikit sampai lebih dari 1 liter. Bila volume cairan banyak, akan
menimbulkan keluhan sesak napas yang makin lama makin berat. Keadaan ini harus
segera mendapatkan penanganan. Pengobatanpenyakit paru-paru ini dilakukan
dengan tindakan terapeutik adalah mengambil cairan sebanyak-banyaknya sampai
sesak napas menghilang. Pengobatan selanjutnya tergantung penyebab pleuritis (
penyakit paru-paru basah ).
Dengan
mengetahui berbagai penyakit paru-paru dan bagaimana penyakit paru-paru
tersebut terjadi, maka dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan penyakit
paru-paru. Pola hidup sehat, gizi atau nutrisi yang baik disertai olahraga
secara teratur, akan mampu meningkatkan daya tahan tubuh untuk menangkal
penyakit paru-paru ini. Menghindari polusi udara, usaha menjauhi asap rokok
atau berhenti merokok adalah usaha yang mulia dalam rangka mencegah
penyakit paru-paru. Meskipun kemajuan dalam pengobatan ilmu kedokteran sudah
demikian pesat, akan tetapi semua bentuk pengobatan, untuk penyakit apa saja
akan memerlukan biaya yang tidak sedikit, disamping kehilangan waktu yang
sangat berharga, maka ungkapan lama masih tetap berlaku, yaitu :
Lebih Baik Mencegah Daripada Mengobati penyakit paru-paru.